Tika Intan Saputri

Assalamu’alaykum Warrahmatullahi Wabarakatuh,

Tika Intan Saputri itu adalah pemberian nama dari orang tuanya yang sangat ia cintai. Seorang putri kedua dari dua bersaudara yang berdarah asli Jawa. Ia dilahirkan 19 tahun yang lalu di Bogor, tepatnya tanggal 19 April 1996. Ia sangat bersyukur bisa  dilahirkan dari keluarga yang sederhana ini dan mampu merawat dirinya dengan penuh kasih sampai detik ini.

Ia tumbuh bersama dengan majalah Bobo. Ia menyukai tokoh  Bona dan Rongrong, Paman Kikuk yang menyebalkan, Bibi Teliti, Deni Manusia Ikan dan Nirmala dengan tongkat ajaibnya. Moment  yang membuat dirinya tertawa senang ketika mengingat masa kanak-kanak yang penuh dengan keceriaan itu.

Perjalanan yang panjang dan paling melelahkan adalah ketika kita berupaya  mengenali diri kita sendiri, itu yang mulai ia alami ketika ia duduk dibangku SMP. Ia mempertanyakan eksistensi hidupnya, mencari pelita untuk tahu siapa dirinya, harapan maupun cita-cita. Hal yang tak kan pernah ia lupakan ketika SMP adalah ketika ia diberikan hadiah buku oleh gurunya. Buku yang berjudul “AL-Qur’an The Ultimate Secret“ adalah buku favoritnya hingga saat ini. Di dalam buku tersebut terdapat sumber ungkapan kehidupan yang penuh kegembiraan, serta menggugah kesadaran dan mencerahkan pikirannya . Dari sinilah ia mulai melihat pelita dalam hidupnya.

Pada tahun 2011, ia melanjutkan pendidikan ke tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA). Di SMA, ia memulai belajar tentang segala sesuatu yang tidak pernah ia dapatkan sebelumnya. Ia mulai belajar berorganisasi dan berinteraksi lebih baik dengan teman-teman baru. Turut andil dalam berbagai kepanitiaan yang ada. Selain itu, ia mulai memahami tujuan akhir dari seorang manusia, mengetahui peran manusia sebagai makhluk sosial pada masa ini dan bisa menemukan pelita hidup dirinya. Di masa-masa SMA, ia mengenal teman-teman yang sangat inspiratif dan selalu mendukungnya ketika dihadapkan pada berbagai kondisi yang ia alami. Mereka yang mengajarkannya  akan makna hidup, bagaimana menjadi orang yang  berguna dan  dapat berbagi dengan orang lain.

Di Universitas Gunadarma, ia menemukan kembali teman-teman yang  sangat inspiratif. Teman-teman  yang mempunyai impian-impian  besar, yang mengingatkan kembali akan tujuan penciptaan manusia, tujuan akhir manusia, dan mungkin nantinya dapat membantu mengarungi belantara kehidupan mahasiswa. Ada satu kalimat untuk menggambarkan mereka “Teman-teman SEF itu seperti  pelitaku”.

Wassalamu’alaykum warrahmatullahi wabarakatuh.