Rizky Akbar

Assalamu’alaykum Warrahmatullah Wabarakatuh..

Sekitar hampir 19 tahun yang lalu tepatnya tanggal 27 Agustus 1996 lahirlah seorang anak yang bernama Rizky Akbar dari pasangan suami-istri Saiman Nur dan Tati Bahar. Seorang anak itu berjenis kelamin laki-laki yang kini sedang berusaha tumbuh menjadi seorang lelaki yang bertanggung jawab, beriman dan bertaqwa kepada Allah dengan berpegang teguh pada Al Qur’an dan Hadist.

Laki-laki itu adalah Rizky yang saat ini sedang menempuh pendidikan di salah satu PTS terbaik di Universitas Gunadarma Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi angkatan 2014.

Perkuliahan merupakan awal langkahnya berpetualang kedaerah yang belum pernah sekalipun ia datangi bahkan tidak pernah terfikirkan sebelumnya bakalan sampai disini. Ia yang semasa SD, SMP, dan SMA terkenal ‘anak rumahan’ ternyata bisa meyakinkan kedua orang tuanya untuk bisa menuntut ilmu di Pulau Jawa. Mereka selalu mengatakan “baik-baik ya nak, belajar yang benar biar jadi orang besar, kamulah harapan kami”. Kata-kata itu selalu ia ingat dan dijadikan motivasi terbesar untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan dan kepercayaan yang telah mereka berikan.

Awal kuliah, ia memulainya dengan semangat yang menggebar, selalu hadir dikelas tepat waktu, pulang ke kost juga tepat waktu. Namun lambat laun ia merasakan bahwa kuliah tanpa berorganisasi rasanya bagaikan makan tanpa minum. Semenjak itu ia mulai memikirkan organisasi mana yang akan diikuti, awalnya ia ‘iseng’ ikutan seleksi audisi PSM Swara Darmagita, salah satu UKM yang ada di Universitas Gunadarma.  Alhamdulillah dengan suara yang baginya pas-pasan, ia diterima menjadi Anggota Muda angkatan 2014. Selama sekitar 3 bulan mengikuti latihan ia merasakan adanya kejenuhan ditambah ketidakcocokan dengan pelatihnya, sepintas ia berfikir apa manfaatnya kalau hanya nyanyi apalagi sampai mengganggu waktu sholat Maghrib. Akhirnya, ia memutuskan untuk mengundurkan diri dan kembali menjadi mahasiswa kupu-kupu (kuliah-pulang kuliah-pulang). Setelah itu ia berfikir lagi harus melanjutkan kemana. Lalu timbullah keinginan menjadi anggota BEM FE UG, untuk mencapai itu ia memulainya dengan mengikuti FKK (Forum Komunikasi Kelas) terlebih dahulu agar mereka dapat melihat sejauh mana kemampuannya dalam bekerja sama. Dan akhirnya ia terdaftar sebagai Anggota FKK dan mulai mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada.

Suatu hari aku teringat sewaktu PPSPPT di Sport Center kampus H ada pengenalan organisasi yang bernama Sharia Economic Forum (SEF). Aku langsung mencari tahu infonya dari internet, sosmed maupun dari mulut ke mulut. Ternyata SEF organisasi yang paling membanggakan di Universitas Gunadarma. Dari situ aku langsung tertarik dan  ingin mendaftar keanggotaan namun belum bisa karena masih tingkat 1. Tetapi aku tetap mengikuti setiap seminar, diskusi bulanan, maupun kuliah umum. Aku menilai “wah hebat sekali SEF ini ya, penyajian acaranya bagus dan professional, orang-orang didalamnya ramah dan sopan, bahkan materi yang sampaikan tidak ada diajarkan dikelas”. Dari situ aku makin penasaran dan makin besar keinginan untuk ikut serta didalamnya.

Dan hari yang di tunggu-tunggu pun tiba yaitu Open Recruitment. Dengan sedikit ragu aku pun mencoba mendaftarkan diri dan melengkapi syarat yang diminta. Hingga akhirnya aku terkejut ketika menghadapi segala seleksi yang ada, satu per satu berhasil aku lalui. Ternyata proses seleksinya lumayan panjang, tetapi dari proses itu lah fikiran ku mulai terbuka. Aku baru menyadari ternyata SEF tidak hanya sekedar untuk mempelajari ekonomi syariah, tidak hanya memberikan pengalaman berorganisasi, melainkan sebagai wujud DAKWAH DIJALAN ALLAH. Dengan meluruskan niat, beristiqomah dan ikhtiar ALHAMDULILLAH akhirnya aku resmi menjadi Anggota Muda Sharia Economic Forum masa amanah 2015-2016. Kini SEF tidak  layak lagi di sebut sebagai organisasi melainkan Keluarga, yang insya Allah akan membawa ku bersama-sama menuju SURGA ALLAH.

Aamiin Yaa Rabbal’ Alamin

Dengan diterima nya aku di keluarga besar SEF, aku mengurungkan niat untuk mengikuti BEM ataupun organisasi lain yang tidak ada kaitannya dengan Dakwah Islam. Aku juga mengurungkan niat untuk mengejar program Sarmag yang dahulu aku impi-impikan karena jika seandainya aku lolos sarmag akan menyulitkanku untuk mengemban Amanah Besar ini.

Demikian perkenalan dari aku, syukron sudah mau membaca sampai habis 🙂

Ekonomi Syariah.. Bisa!!!

Ekonomi Syariah.. Bisa!!!

Takbir.. ALLAHU AKBAR

Wassalamu’alaykum Warahmatullah Wabarakatuh..