Muhammad Nadlir Abdul Jabbar Gh

Assalamua’laykum warahmatullahi wabarrokatuh

Perkenalkan, namanya Muhammad Nadlir Abdul Jabbar Ghoz. Nama panggilannya cukup banyak akan tetapi di perkuliahan ini ia ingin dipanggil Nadlir saja. Ia lahir di Bogor 25 November 1994. Ia tinggal bersama orang tua, adik, dan kakaknya. Ia adalah anak kedua dari 3 saudara. Kakaknya adalah seorang laki-laki dan adiknya perempuan. Ia mempunyai keluarga yang utuh serta selalu mendukungnya dalam hal apapun asalkan itu baik.

Pada masa sekolah, ia hanya merasakan sekolah negeri pada saat sekolah dasar (SD). Ia sudah terbiasa dengan sekolah swasta terutama saat SMP dan SMA. Ia berada di sekolah yang sama yaitu SMA INSAN KAMIL BOGOR. Pada saat lulus SMP, ia ingin sekali ke sekolah negeri. Namun, ia belum diberikan kesempatan terbaik. Dalam lomba-lomba tingkat SMP, ia belum dapat juara 1. Akhirnya, ia memutuskan untuk bertahan. Bukan hanya itu, tetapi karena ia juga ingin lebih memperdalam agama Islam di sekolahnya. Pada saat SMA, ia ingin sekali masuk ke dalam program akselerasi namun ia gagal karena IQ-nya hanya 117. Ia sangat kecewa. Tetapi, Allah telah memberikan kepada saya kelas terbaik semasa SMA. Kelas tersebut cukup membuatnya kewalahan dalam menghadapi pelajaran dan pengajian yang dibuat oleh sekolah.

Ketika lulus, ia sempat frustasi dikarenakan semua jurusan yang ia inginkan tidak tercapai terutama jurusan teknik pangan di IPB. Namun, itu bukanlah halangan bagi dirinya untuk menyerah. Karena banyaknya dukungan dari keluarga, ia memutuskan untuk beralih dari jurusan saat SMA yaitu IPA. Ia pun masuk Universitas Gunadarma dan mengambil jurusan Akuntansi. Orang tuanya menyerahkan semua keputusan kepada dirinya lebih tepatnya tidak campur tangan. Akhirnya ia masuk ke Universitas Gunadarma jurusan Akuntansi. Meskipun ini terasa sulit baginya.

Pada saat PPSPPT, ada suatu organisasi yang sangat menarik baginya karena menyangkut masalah Islam serta ekonomi. Ia pun mulai bertanya-tanya tentang hal itu, ternyata nama organisasi tersebut adalah Sharia Economic Forum. Meskipun ia tidak mendaftar pada saat tahun pertama ia kuliah, tetapi ia niatkan dalam diri  untuk masuk ke dalam organisasi tersebut pada suatu saat nanti. Pada pertengahan semester 4, SEF mengadakan KIES (Kuliah Informal Ekonomi Shariah) dan tanpa banyak berpikir ia langsung mendaftarkan diri. Berawal dari sini, ia ingin kembali belajar tentang ekonomi syariah. Dan ketika itu juga Allah memberikan hidayah kepadanya untuk ikut menjadi bagian dari SEF. Selama ini, ia mengurungkan niat untuk tidak ikut organisasi karena nilainya yang kurang memuaskan di masa perkuliahan.

Setelah mengikuti beberapa tahap dan cobaan yang silih berganti, ia mendaftarkan diri ke SEF. Allah menguatkan hatinya untuk mengikuti agenda SEF. Setelah proses yang kian panjang, tanggal 26 juli 2015 pukul 15.00 di Vila Rumah Gunung ia dilantik bersama saudara seperjuangannya di SEF. Hanya satu hal yang ingin ia syukuri yaitu ketika dilantik Allah telah memberikan keteguhan pada hatinya selama ia mengikuti tahap demi tahap seleksi yang cukup berat. Ia hanya ingin istiqomah ketika berada dalam keluarga yang sangat erat ukhuwahnya ini. Saat dilantik, ia hanya berdoa semoga ia selalu sadar akan hal-hal yang ia perbuat dan ia bisa menjadi lebih baik dalam memaknai kehidupan yang sesungguhnya. Semoga Allah juga memberikan kekuatan serta keteguhan hati yang kuat kepada semua anggota SEF dari yang terdahulu hingga sekarang dalam memperjuangkan agama Islam. Aamiin

Wassalamualaykum Warrahmatullahi Wabarrakatuh