Raudatul Munauwarah

Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh

Ia dilantik dan resmi menjadi anggota muda SEF. Salah satu list dari mimpinya tercapai. Rasanya terharu, senang, bahagia. Di sisi lain, ia sadar sekarang ia sudah memiliki tanggung jawab yang besar untuk menjalankan dakwah ini.

Namanya adalah Raudatul Munauwarah, biasa dipanggil Atun atau Atul. Sedari kecil, ia dipanggil Atun. Ia lahir di Jakarta, 28 Agustus 1996. Ia adalah anak kedua dari tiga bersaudara, dan semuanya adalah perempuan. Kakaknya saat ini masih menempuh pendidikan di luar kota dan umur mereka hanya berbeda dua tahun. Sedangkan adiknya saat ini berumur 13 tahun.

Ia dibesarkan oleh kasih sayang kedua orang tuanya yang sangat hebat. Ia bersyukur telah diberikan keluarga yang sangat sayang kepadanya. Bimbingan yang diberikannya bukan hanya untuk dunia, namun juga akhirat. Orang tuanya sangat mementingkan pendidikan anak-anaknya, walaupun keluarganya tidak memiliki keuangan yang lebih. Prinsip orang tuanya adalah “pasti ada jalan, pasti ada rejeki, entah dari mana, yang terpenting berani untuk bertindak dan berusaha, tidak lupa berdo’a kepada Allah dan murah tangan (bersedekah)”. Prinsip itu yang selalu diingatkan oleh kedua orang tuanya. Menurutnya keluarganya adalah “anugerah terindah yang ia miliki sampai kapanpun”.

Saat ini, ia mengenal keluarga ke dua, yaitu keluarga SEF. Ia mengenal SEF sejak PPSPPT. Ahmad Husin mempromosikan SEF dan ia langsung tertarik, karena bukan hanya ilmu dunia saja yang dikejar tetapi ilmu akhirat juga. Ia langsung mendaftar via sms dan ia dipertemukan oleh Tanti Tri Setianingsih sebagai kakak mentor. Walaupun ia baru kenal wajah Tanti Tri Setianingsih saat di KIES, tetapi Tanti Tri Setianingsih sudah baik dan mau mengajaknya saat ada event SEF.

Sebelum KIES, ia bertemu dengan Afdal Arman. Bersyukur sekali ada anak SEF yang ia kenal di Kalimalang. Awalnya hanya SKSD dengan Afdal Arman, banyak bertanya. Afdal Arman merespon dengan sangat baik. Saat pertama ia mengikuti seminar SEF, ia merasa sangat bodoh tentang ekonomi syariah. Padahal sistem ini adalah sistem yang terbaik sehingga niatnya bertambah besar untuk bisa belajar dan berubah di dalam keluarga SEF. Setelah itu, ia dipertemukan oleh para pejuang Kalimalang yaitu Rofi dan Shakti.

Saat di DEI, ia belajar banyak hal. Belajar kedisiplinan, tanggung jawab, tolong menolong, dan masih banyak lagi. Hal yang paling kental adalah kekeluargaannya. Apalagi saat melihat drama yang dipentaskan oleh Majelis Tinggi SEF. Ia sangat terharu dan seperti tertampar untuk memperjuangkan dakwah ini, seperti ada tanggung jawab yang sangat berat yang sebentar lagi ia akan jalankan. Insyaa Allah ia akan berjuang untuk dakwah ini. Ia ingin memberikan kontribusi yang lebih banyak untuk keluarga ini. Walaupun tidak mudah tapi ia yakin bisa, karena Allah telah berjanji akan menolong hambanya yang berjuang di jalannya seperti yang tertulis dalam surah Muhammad ayat 7.

“Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu”.

Ia yakin Allah tidak pernah ingkar terhadap janjinya. Semoga tetap istiqomah dan dimudahkan dalam jalan dakwah ini. Aamiin.

Terimakasih

Wassalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh