• Video SEF

  • SEF adalah komunitas ilmiah mahasiswa UG dengan minat ekonomi syariah, di bawah naungan BEM FE Universitas Gunadarma bimbingan Bpk. Budi Prijanto, SE., MMSI.

Presidennya Benci Bunga, Bank Syariah Tumbuh Pesat

Recep Tayyip Erdoğan

Recep Tayyip Erdoğan

Bank syariah tumbuh menjamur di negara ini. Bahkan nilai asetnya telah meningkat dua kali lipat

Industri perbankan syariah di Turki benar-benar melaju pesat. Bahkan Presiden Tayyip Erdogan berharap bank syariah bisa segera menggantikan bank-bank konvensional di negaranya.

Erdogan memang sosok pemimpin Turki yang memiliki akar kuat dalam politik Islam. Selain itu, Erdogan enggan menerima bunga, yang jelas-jelas dilarang dalam Islam.

“Erdogan sangat tertarik mempromosikan perbankan syariah di Turki,” kata Fadi Hakura, ahli ekonomi syariah Turki di Chatham House yang berbasis di London dikutip Businessinsider, Selasa, 17 Maret 2015.

Menurut Hakura, langkah yang ditempuh Erdogan merupakan bagian dari rencananya mengubah Istanbul menjadi pusat keuangan syariah. “Ini disebabkan keengganan Erdogan menerima bunga yang dianggap haram dalam Islam.”

Bukti besarnya niat Erdogan mengembangkan ekonomi syariah terlihat dari keputusan Turki yang telah menerbitkan sukuk negara senilai US$ 1,5 miliar tiga tahun lalu.

Parlemen Turki tahun lalu bahkan telah mengesahkan regulasi yang mendukung pendirian bank syariah. Pemerintah Turki menginginkan jumlah aset bank dengan prinsip Islami ini meningkat dua kali lipat menjadi US$ 100 miliar pada tahun 2023.

Erdogan bersikeras bahwa tingkat bunga yang tinggi menyebabkan inflasi. Permintaannya agar bank sentral Turki memotong suku bunga secara tajam telah membawa lira, mata uang Turki, turun 12 persen tahun ini, rekor penurunan terendah.

Namun kebijaksanaannya itu mendapat dukungan dari para konservatif, termasuk industrialis yang senang karena pinjaman yang lunak dan politik yang stabil selama dekade terakhir.

“Saya merasa lega akhirnya bisa mendapat akses ke bank syariah karena sesuai dengan aturan agama kami,” kata Oznur, pemuda 25 tahun yang baru saja keluar dari ATM di sebuah bank syariah di Fatih, Turki.

Berdasarkan laporan Bank Dunia 2014, sedikitnya 8 persen orang dewasa Turki tidak memiliki rekening bank dengan alasan agama.

Bank pemberi pinjaman syariah menyumbang lebih dari 5 persen dari total aset bank Turki pada Januari lalu. Angka itu lebih dari dua kali dari satu dekade lalu.

Dua bank negara – Halkbank dan Ziraat Bank – menjadi pelopor rencana pembukaan unit syariah tahun ini. Mereka akan bergabung dengan 4 bank syariah swasta sebelumnya.

Empat bank pemberi pinjaman syariah, Albaraka Turk, Bank Asya, Turkiye Finans and Kuveyt Turk memiliki hampir 1.000 cabang dan memperkerjakan lebih dari 16.000 karyawan. Kedua angka itu bertambah tiga kali lipat dari jumlah pada 10 tahun yang lalu.

Sumber: Dream

Tinggalkan komentar